Saturday 15 August 2015

sepuluh siksa penghuni neraka

Rasulullah S.A.W bersabda : Aku melihat ke dalam neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya kaum wanita, yang demikian itu disebabkan oleh karena jarang taat kepada Allah dan RasulNya serta suami mereka dan karena banyak bersolek untuk mempamerkan kecantikan. Lalu Rasulullah bersabda: "Aku menangis sewaktu aku diisrakkan ke atas langit, aku melihat para wanita umatku tengah disiksa di dalam neraka. Aku melihat 10 macam siksaan bagi kaum wanita, yaitu:
1.Orang perempuan yang digantung dengan rambutnya, adalah karena dia tidak mau menutup (melindungkan) rambutnya agar tidak dilihat oleh lelaki lain.
2. Orang perempuan yang digantung dengan lidahnya, adalah karena dia suka menyakiti hati suaminya dengan kata-katanya. Rasulullah s.a.w.bersabda:
"Seseorang wanita yang menyakiti hati suaminya dengan kata-katanya, maka Allah s.w.t akan
melebarkan lidahnya di hari kiamat nanti selebar 70 zira dan akan mengikat di belakang lehernya."
Dari Usman r.a berkata Bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: " Seseorang perempuan yang mengatakan
kepada suaminya dengan berkata: 'Aku belum pernah melihat kebaikanmu', maka sesungguhnya Allah s.w.t akan menghapuskan amal kebaikannya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa dan siang hari dan mengerjakan solat pada malam hari."
3.Orang perempuan yang digantung dengan buah
dadanya, adalah kerana dia menyusui anak orang lain
dengan tidak mendapat izin suaminya.
4.Orang perempuan yang diikat kakinya, adalah kerana dia keluar rumah tanpa mendapat izin suaminya terlebih dahulu dan tidak mandi hadas, bagi membersihkan diri seteleh habis haid atau nifas.
5. Orang perempuan yang makan badannya sendiri adalah kerana berhias untuk dilihat oleh lelaki lain
dan mereka yang suka membicarakan keaiban orang lain.
6. Orang perempuan yang memotong-motong buah dadanya sendiri dengan gunting-gunting dari neraka adalah karena dia memasyhurkan dirinya di kalangan orang ramai, dan bermaksud supaya orang melihat akan tertarik kepadanya sebab perhiasan yang dia pakai.
7.Orang perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya sehingga sampai kepada ubun-ubunnya, dan dibelit dengan beberapa ekor ular dan kalajengking adalah karena dia itu boleh solat, puasa tetapi dia tidak mau mengambil wudhu dan dia tidak mau mengerjakan solat serta tidak mau mandi junub.
8.Orang perempuan yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya pula seperti keledai adalah karena dia suka mengadu domba dan sangat suka berdusta.
9. Orang perempuan yang berbentuk seperti anjing, adalah karena dia itu ahli fitnah dan suka marah
kepada suaminya.
10. Dan perempuan yang menyerupai anjing, api masuk ke dalam mulut serta keluar dari duburnya itu adalah perempuan yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya, iri hati, dengki dan tidak taat kepada suaminya.
Inilah azab dan kesengsaraan yang dialami oleh wanita yang telah dilihat oleh Rasulullah s.a.w
ketika dibawa ke langit semasa peristiwa Isra dan Miraj.

kisah penjual rujak

Kita tidak akan tahu rezeki yang datang pada kita dari mana, apakah itu dari pekerjaan kita sehari-hati ataukah dari hal yang tidak terduka. Yang jelas, Tuhan menyuruh kita untuk kerja dan berusaha.
Seperti kisah di bawah ini, mungkin kita akan merasa malu pada diri sendiri jika membaca kisah ini:
REJEKI BANYAK BENTUKNYA
Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya ( Yeti Haryati) .
Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti.
Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang.
Saya keluar memberikan air minum.
“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.”
Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.
“Aamiin,” kataku.
“Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku.
“Kalau gak abis ya risiko, Bu.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.
“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum.
“Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…”
“kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan.
“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan ..Makasih yaa ,Bu…”
Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.
Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan…
***
MANUSIA dan BOTOL
1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu…
2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu…
3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya Ratusanribu…
4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan.
5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka.
Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…
Begitu juga kita…kita semua sama…kita semua manusia…yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah. TAQWA , IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita…yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka…
“……sesungguhnya orang yg paling mulia disisi Allah adalah orang yg paling bertakwa,sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti”

sedekah

Manfaat Sedekah
Pada dasarnya ada tiga pihak yang
mendapatkan manfaat dari sedekah.
Pertama, orang yang mengeluarkan
sedekah. Kedua, orang yang mendapatkan
sedekah. Ketiga, masyarakat yang ada di
sekitar orang yang bersedekah. Marilah kita
teliti manfaat sedekah tersebut dari tiga
sudut pandang.
Manfaat Sedekah Bagi Orang Yang
Mengeluarkannya
Sebenarnya manfaat terbesar dari amal
sedekah itu bukan orang yang
menerimanya, tetapi justru orang yang
mengeluarkannya. Orang yang
mengeluarkan sedekah mendapatkan
banyak manfaat dari sedekahnya. Di antara
manfaat sedekah bagi pelakunya adalah
sebagai berikut.
1. Sebagai Kesempurnaan Iman dan Islam
Islam adalah agama yang rahmatan lil
‘alamin yang artinya sebagai pembawa
rahmat bagi alam semesta. Karena itu,
Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana
seorang muslim itu berhubungan dengan
Tuhannya. Akan tetapi, islam juga
mengajarkan bagaimana berhubungan baik
dengan keluarganya, tetangganya, dan
masyarakatnya.
Rasa empati sosial dalam ajaran agama
Islam bukan hanya dalam wacana-wacana
kosong yang tanpa aplikasi. Akan tetapi,
rasa empati sosial dalam Islam diwujudkan
dengan tindakan-tindakan nyata, bukan
sekedar pengakuan. Oleh karena itu, orang
yang mengaku bertakwa ditantang oleh
Allah untuk melakukan perbuatan sebagai
bukti keimanan, keislaman, dan
ketakwaannya. Jika perbuatan yang
diperintahkan tersebut bisa dijalankan
dengan baik, maka ia memang pantas
disebut mukmin, muslim, dan muttaqin.
Dalam Al-quran Allah berfirman:
Kitab (Al-Quran) tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman
kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al-
Baqarah: 2-3).
Dalam ayat di atas disebutkan bahwa
menafkahkan rejeki adalah termasuk tanda-
tanda ketakwaan. Dalam ayat di atas
disebutkan menafkahkan sebagian rejeki
adalah memberikan sebagian dari harta
yang telah direzekikan oleh Tuhan kepada
orang-orang fakir, orang-orang miskin,
kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-
lain.
Penjelasan bahwa menafkahkan rejeki
termasuk dari ciri-ciri orang yang bertakwa
juga dijelaskan oleh Allah di dalam Al-
Qur’an surat Ali Imran ayat 133-134.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan.
Dalam ayat di atas menginfakkan harta,
yang salah satunya adalah dengan sedekah,
adalah ciri pertama orang yang bertakwa.
Allah memerintahkan meninfakkan harta
bukan saja dalam keadaan senang akan
tetapi juga dalam keadaan susah.
Untuk bisa menginfakkan harta dalam
segala keadaan dan suasana memang
bukanlah sesuatu yang mudah. Ada orang
yang di saat merasa senang, lega hatinya,
dan tentram jiwanya tidak merasa berat
untuk menginfakkan hartanya. Apalagi jika
ia baru mendapat rejeki yang tidak diduga-
duga. Memberikan sebagian hartanya
bukanlah sesuatu yang berat. Namun ada
pula orang yang merasa ringan untuk
bersedekah dalam keadaan sulit. Atau
mungkin malah saat nyawa baru sekarat ia
baru ingat sedekah. Sementara ketika dalam
keadaan sehat ia berat untuk memberikan
sebagian hartanya kepada orang-orang yang
membutuhkan.
Allah memerintahkan kita untuk
menginfakkan sebagian rejeki bukan saja di
saat dalam keadaan senang namun juga
dalam keadaan susah. Masing-masing ada
keutamaanya. Orang yang bersedekah saat
dirinya dalam keadaan sehat dan
mendambakan kekayaan akan memperoleh
pahala yang agung. Dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
disebutkan,
Ada seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah lalu berkata, “Wahai Rasulullah,
sedekah seperti apakah yang pahalanya
paling agung?” Beliau menjawab, “Kamu
bersedekah pada saat kamu merasa sehat,
merasa sayang kepada harta, takut menjadi
fakir, dan mendambakan kekayaan.
Janganlah kamu menunda sedekah hingga
nyawamu sampai di tenggorokan. Lalu
kamu berkata, “Untuk si A sekian, untuk si
B sekian, dan untuk si C sekian.”
Sabda Rasulullah di atas mengindikasikan
betapa cerdasnya beliau. Beliau mengetahui
bahwa saat orang dalam keadaan sehat dan
memiliki harta maka ia akan merasa kurang
terhadap hartanya tersebut. Meskipun
ditangannya ada kekayaan namun hati dan
jiwanya masih sangat haus harta dan
menginginkan tambahan yang jauh lebih
banyak. Orang yang dalam keadaan untuk
mengeluarkan sedekah merasa berat. Ia
merasa bahwa masih banyak kebutuhan-
kebutuhan ekonominya yang harus dicukupi
sehingga hal itu akan menjadi penghambat
utama saat ia ingin bersedekah.
Bersedekah dalam keadaan sangat
membutuhkan, terutama pada saat pecekik
juga sangat dianjurkan. Di dalam surat Al-
Balad Allah berfirman:
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya
dua jalan, tetapi Dia tiada menempuh jalan
yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu,
apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
(yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan,
(kepada) anak yatim yang ada hubungan
kerabat, atau kepada orang miskin yang
sangat fakir. (Al-Balad: 10-16).
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa
memberikan makanan bagi anak yatim dan
fakir miskin saat musim pacekik disamakan
dengan ‘aqabah’. Aqabah adalah jalan yang
berliku-liku, licin, dan sukar didaki yang ada
di gunung. Artinya bisa memberikan
sesuatu di saat diri sendiri sangat
membutuhkan adalah sangat sulit. Oleh
karena itu Allah menyebut mereka sebagai
golongan kanan atau golongan yang
berbuat kebajikan.
Salah satu rukun Islam adalah membayar
zakat. Zakat adalah bagian dari sedekah.
Para ulama menamakan zakat sebagai
sedekah wajib. Orang yang memiliki
kelebihan harta tetapi enggan membayar
zakat diancam oleh Allah dengan siksa yang
pedih.
Dan orang-orang yang menyimpan emas
dan perak dan tidak menafkahkannya pada
jalan Allah, maka beritahukan kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih, pada hari dipanaskan
emas perak itu dalam neraka jahanam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung
dan punggung mereka (lalu dikatakan)
kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang
kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu.” (QS At-Taubah: 34-35).
Begitulah pedihnya azab yang harus
diterima oleh orang yang enggan
mengeluarkan zakat. Dan jika untuk
mengeluarkan zakat. Dan jika untuk
mengeluarkan zakat yang hukumnya wajib
saja orang sudah enggan apalagi untuk
mengeluarkan sedekah sunah.
2. Tanda Husnu Zhan kepada Allah
Setiap manusia memiliki kecenderung
menyukai harta benda. Kecenderungan
tersebut mendorongkannya untuk mencari
apa yang belum dimiliki dan
mempertahankan apa yang sudah ada
ditangan. Bahkan kadang manusia
melampaui batas sehingga ia mengganggap
rejeki yang dimilikinya bukan berasal dari
Allah namun dari kerja kerasnya.
Orang yang mau mengeluarkan sebagian
rejekinya untuk disedekahkan kepada orang
lain berarti di dalam dirinya ada husnu
zhan (berbaik sangka) kepada Allah. Ada
keyakinan di dalam dirinya bahwa Allah
akan mengganti sedekah yang
dikeluarkannya tersebut dengan sesuatu
yang lebih baik. Berbeda dengan orang pelit
yang menganggap pintu rejeki itu hanya
kerja keras dan kikir kepada orang lain. Ia
tidak yakin jika ia mengeluarkan sedekah
niscaya Allah akan menggantinya yang lebih
baik. Dalam sebuah hadist qudsi disebutkan
bahwa Allah berfirman, “Aku menurut
persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” Apabila
orang mau berbaik sangka kepada Allah,
maka Allah akan memberikan kebaikan
kepadanya. Dan jika orang berburuk sangka
kepada Allah, prasangka itu akan kembali
kepadanya.
Karena sedekah bisa menjadi bukti seorang
hamba berbaik sangka kepada Allah, maka
tidak mengherankan jika Allah juga akan
memberikan apa yang lebih baik daripada
apa yang disangkanya sehingga sedekah itu
tidak akan membuat hartanya berkurang
namun justru akan membuat hartanya
bertambah. “Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah.”
3. Mensyukuri Nikmat Allah
Harta adalah salah satu nikmat yang
diberikan oleh Allah kepada manusia. Dan
Allah tidak membagi harta kepada semua
manusia dengan bagian sama. Ada orang
yang mendapatkan bagian yang banyak dan
ada yang mendapatkan bagian yang sedikit.
Semua itu semata-mata hanya untuk
menguji manusia apakah jika ia diberi harta
yang banyak akan bersyukur ataukah tidak.
Dan apakah jika ia diberi harta sedikit
apakah akan bersabar ataukah tidak.
Syukur atau yang dalam bahasa Indonesia
biasa disebut dengan terima kasih itu tidak
semata-mata diucapkan dengan lisan. Akan
tetapi harus disertai keyakinan dan
perbuatan nyata. Orang yang mengaku
bersyukur namun tidak bisa menggunakan
nikmat di jalan Allah berarti dia belum
bersungguh-sungguh dalam syukur
nikmatnya namun hanya pemanis kata
belaka.
Allah menjamin bagi orang yang mensyukuri
nikmat Allah akan diberikan tambahan
nikmat. Dan orang yang tidak mensyukuri
nikmat Allah, maka ia akan mendapatkan
azab yang pedih sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku). Maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS
Ibrahim: 7).
Ayat di atas menjadi jaminan bahwa orang
yang mensyukuri nikmat Allah akan
mendapatkan tambahan nikmat tersebut.
Tambahan itu bisa berupa nikmat materi
ataupun nikmat non materi. Nikmat materi
bisa dengan hartanya semakin bertambah,
proyeknya lancar, dan sebagainya.
Sedangkan tambahan yang bersifat non-
materi misalnya hartanya bertambah
berkah, hatinya tentram walaupun sedikit
hartanya, urusannya dimudahkan oleh
Allah, dan sebagainya.
4. Sebab Memperoleh Cinta Allah Dan Cinta
Sesama Manusia
Orang dermawan dicintai dekat kepada
Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada
surga, dan jauh dari neraka. Orang yang
pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia,
jauh dari surga, dan dekat kepada neraka.
Perintah Allah kepada kita untuk
bersedekah sudah sangat jelas, baik yang
disebutkan dalam Al-Quran maupun hadist
qudsi. Pada hakikatnya orang yang
bersedekah menjadi wakil Allah dalam
mengasihi hamba-hamba-Nya. Keutamaan-
keutamaan dan pahala-pahala sedekah
sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan
hadist. Karena itu, salah satu langkah jitu
untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang
Allah adalah dengan cara mengasih sesama
manusia. Dan salah satu cara mengasihi
sesama manusia adalah dengan bersedekah
kepada mereka.
Dikisahkan ada seorang sufi yang bermimpi
melihat catatan orang-orang yang mencintai
Allah. Namun, sayang ternyata ia tidak
mendapatkan namanya tercantum di sana.
Kenyataan pahit itu tidak membuatnya
putus asa. Ia berkata, “Mungkin untuk
disebut sebagai orang yang mencintai Allah
aku belum pantas. Karena itu, lebih baik
aku mencintai sesama manusia saja.” Pada
malam yang lain ia kembali bermimpi bisa
melihat catatan orang-orang yang mencintai
sesama manusia saja.” Pada malam yang
lain ia kembali bermimpi bisa melihat
catatan orang-orang yang mencintai Allah.
Anehnya, ternyata namanya ada barisan
paling atas. Ternyata perbuatan cinta dan
kasih sayang kepada sesama manusia bisa
menjadikan sebab seseorang dicintai oleh
Allah. Pantaslah jika rasulullah bersabda,
“Tidak termasuk golongan kami orang yang
tidak menghormati orang yang lebih tua
dari kami dan tidak menyayangi orang yang
lebih muda daripada kami.” Dalam hadits
lain disebutkan, “Barang siapa tidak
mengasihi maka ia tidak akan dikasihi.”
Dalam hadits lain disebutkan, “Kasihilah
yang ada di atas bumi niscaya yang ada di
atas langit akan mengasihimu.”
Selain kecintaan Allah, orang yang suka
bersedekah akan mendapatkan kecintaan
dari sesama manusia. Sudah menjadi tabiat
manusia untuk ingin diperhatikan,
dimengerti, dan dibantu. Sedekah adalah
salah satu bentuk empati sosial. Orang yang
memiliki memberi apa yang dimilikinya
kepada orang yang memerlukan. Tidak
disangsikan lagi, bahwa setiap orang yang
diberi suatu kenikmatan pasti ia akan
merasa senang dengan pemberinya. Dengan
kita rajin melakukan sedekah, Insya Allah
akan menjaga lahir batin kita.
5. Mensucikan Jiwa
Cinta dunia adalah kotoran yang menempel
dalam jiwa manusia. Salah satu bentuk cinta
dunia adalah mencintai harta yang
berlebihan. Dalam surat Al Fajr ayat 20
Allah sudah menyindir kita dan kamu
mencintai harta benda dengan kecintaan
yang berlebihan. Dalam ayat yang lain Allah
berfirman, Celakalah bagi setiap pengumpat
lagi pencela, yang mengumpulkan harta
sebanyak-banyaknya. (QS Al Humazah:
1-2). Allah juga berfirman, Bermegah-
megahan melalaikan kamu, hingga kamu
masuk ke liang kubur. (QS At Takasur: 1:2).
Sifat bakhil adalah kotoran yang menodai
jiwa. Dan kotoran itu harus disucikan. Cara
mensucikannya adalah menanam sifat
pemurah dengan cara senang bersedekah.
Insya Allah dengan rajin sedekah kotoran
yang berupa sifat kikir tersebut akan hilang.
Dan jika hati dan jiwa sudah bersih, maka
kita akan merasa mendapat kelapangan dan
kemudahan untuk beribadah kepada Allah.
6. Membawa Berkah dan Menyuburkan
Harta
Sedekah bisa membawa berkah bagi harta
orang yang melakukannya. Lalu apa
sebenarnya yang dimaksud berkah itu dan
apa gunanya? Kata berkah memang sulit
dicari padanannya di dalam bahasa
Indonesia. Kata yang maknanya dekat
dengan berkah adalah manfaat. Orang yang
rajin bersedekah hartanya akan penuh
berkah, artinya harta itu memberi manfaat
bagi kehidupan duni dan akhiratnya.
Harta yang memberikan berkah akan
membawa ketenangan dan ketentraman
dalam hati pemiliknya. Harta yang
membawa berkah akan membuat
pemiliknya rajin untuk beribadah.
Sebaliknya, harta yang kosong dari berkah
akan menganggu ketentraman pemiliknya
dan membuat pemiliknya enggan
beribadah.
Sebagai perumpamaan, sebuah sepeda
motor yang berkah membawa keselamatan
bagi pengemudinya dan motor itu akan
selalu digunakan untuk hal-hal yang
bermanfaat dan membuat Allah ridha.
Sebaliknya, harta yang tidak berkah tidak
akan membawa manfaat bagi pemiliknya
atau justru mengantarkan pemiliknya atau
justru mengantarkan pemiliknya pada
kebinasaan. Harta yang tidak berkah juga
cenderung untuk digunakan untuk
bermaksiat, bukan untuk beribadah.
Selain membawa berkah, sedekah bisa
menyuburkan harta seseorang. Ini sesuai
dengan janji Allah dalam Al-Qur’an,
Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan
sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan
selalu berbuat dosa. (QS Al-Baqarah: 276).
Dalam ayat lain Allah berfirman,
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan
oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al
Baqarah: 261).
Ada banyak orang yang sudah mengalami
kejadian luar biasa karena sedekahnya.
Insya Allah akan dikemukakan pada
pembahasan yang lain.
7. Menutup Aib
Setiap orang memiliki peluang untuk
berbuat salah. Hanya Nabi dan Rasul saja
yang memiliki sifat ma’shum (dijaga dari
segala dosa). Dan sedekah bisa menutup
aib orang yang melakukannya. Dalam
sebuah syairnya Imam Syafii berkata,
Jika engkau memiliki aib di antara manusia
Dan kau ingin aib itu tertutupi
Maka tutuplah aib itu dengan sedekah
Sebab tidak ada orang yang bersedekah
dicela
Imam Syafii bukan hanya seorang penyair
yang bisa melantunkan bait-bait syair yang
indah namun beliau juga pelaku dari apa
yang dilakukannya. Ketika beliau diberi
uang seribu dirham oleh Khalifah Harun Ar
Rasyid, beliau membagi-baginya kepada
fakir miskin tanpa sisa. Dan beliau tidak
pernah diminta oleh seseorang melainkan
beliau berikan apa yang diminta orang
tersebut.
Sedekah bukan hanya menutup aib di dunia
namun juga bisa menutup aib manusia di
akhirat. Betapa banyak orang yang
diselamatkan dari api neraka karena
sedekah yang dilakukannya. Bahkan
seandainya besok terjadi kiamat, dan kita
memiliki sebutir kurma untuk disedekahkan,
maka kita harus menyedekahkan kurma
tersebut.
8. Mendatangkan Pertolongan Allah
Nasib manusia bisa berubah sewaktu-
waktu. Kadang kala sehat dan kadang kala
sakit. Kadang bahagia dan kadang sengsara,
kadang sakit dan kadang sehat. Bagitulah
permainan hidup yang kita jalani sejak kita
lahir hingga meninggal dunia.
Sedekah bisa menjadi sebab Allah
mendatangkan pertolongan kepada kita.
Ada orang miskin yang dalam
kemiskinannya bersedekah dan sebab
sedekahnya itu Allah mengaruniai harta
yang melimpah. Ada seorang yang sakit
parah hingga dokter menyerah namun
karena si sakit rajin bersedekah maka
penyakitnya menjadi sembuh. Ia kembali
menjadi sehat walfiat.
9. Mendapatkan Naungan dari Allah
Saat hari kiamat datang manusia dalam
keadaan bingung. Udara sangat panas
seakan-akan matahari bisa digapai dengan
tangan. Peristiwa seperti ini sudah
digambarkan oleh Baginda Rasul lebih dari
empat belas abad yang lalu. Dan pada
zaman ini kita sudah bisa merasakan
kebenarnya. Bumi yang semakin lama
semakin panas, lapisan ozon semakin tipis
dan bahkan sekarang kita terancam oleh
global warming (pemanasan global). Semua
itu mengindikasikan kebenaran sabda-sabda
Rasulullah tentang zaman akhir.
Saat manusia dalam kekalutan yang luar
biasa dan tidak ada naungan yang bisa
diharapkan selain naungan Allah itulah
orang yang rajin bersedekah bisa
bergembira. Sebab Bagida Rasulullah sudah
bersabda, Ada tujuh golongan yang kelak
mendapatkan naungan dari Allah pada hari
tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Salah satunya adalah seorang pemuda yang
bersedekah dengan tangannya hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
disedekahkan dengan tangan kanannya.
Jadi Allah menjamin orang yang mau
bersedekah sirri (yaitu sedekah yang tidak
diketahui oleh orang lain) untuk diberi
naungan pada hari kiamat. Saat itu sudah
tidak ada naungan selain naungan Allah.
Manfaat Sedekah Bagi Orang yang
Menerima
Tidak diragukan lagi pasti orang yang
menerima sedekah akan merasakan manfaat
dari sedekah yang diterimanya. Manfaat itu
bisa bersifat manfaat lahir dan bisa berupa
manfaat batin,
1. Manfaat Lahir
Secara lahir orang yang menerima sedekah
akan dicukupkan kebutuhannya dan
diringankan beban kesulitan hidupnya.
Perut yang tadinya merasa lapar bisa
menjadi kenyang karena ada orang yang
memberinya sedekah. Biaya sekolah yang
berat dan tidak terbayarkan bisa menjadi
ringan karena ada orang yang mengulurkan
tangan memberi sedekah.
Sedekah yang bisa dimanfaatkan dengan
produktif bisa mengurangi pengangguran.
Betapa banyak orang yang menganggur
karena PHK bisa berwiraswasta karena
uluran tangan orang yang memberikan
sedekah. Bahkan bukan saja bisa
mencukupi dirinya sendiri tetapi juga
menolong orang lain.
2. Manfaat Batin
Selain manfaat lahir, orang yang
mendapatkan sedekah juga mendapatkan
manfaat batin. Ia akan merasa terbantu.
Akan tumbuh dalam dirinya betapa orang
lain memperhatikan dan membantu dirinya.
Sedekah yang ia terima bisa menjadi bukti
bahwa ia tidak menghadapi segala
persoalan ini sendirian. Namun masih
banyak saudaranya yang mau berbagi
beban derita. Dorongan psikologis ini
sangat diperlukan bagi setiap orang.
Manfaat Sedekah Bagi Sosial Masyarakat
Selain orang yang mengeluarkan sedekah
dan orang yang mendapatkan sedekah,
masyarakat pun akan mendapatkan manfaat
yang besar jika sedekah ini tumbuh subur di
masyarakat. Di antara manfaat-manfaat
tersebut sebagai berikut.
1. Terciptanya Lapangan Kerja
Di masyarakat kita sebenarnya banyak
orang yang produktif. Yang menjadi kendala
mereka hanyalah permodalan. Untuk
menurunkan pinjaman dari Bank kadang
ada banyak persyaratan administrasi yang
sulit dipenuhi. Misalnya, angunan berupa
sertifikat tanah atau BPKB motor. Belum
lagi bunga bank yang tidak akan pernah
kompromi dengan untung laba usaha
nasabahnya.
Problem-problem permodalan seperti itu
sebenarnya bisa teratasi jika kesadaran
orang untuk bersedekah itu tinggi.
Andaikata para jutawan dan milyarder di
negeri ini mau konsisten menyedekahkan
hartanya bagi orang yang membutuhkan,
niscaya pengangguran bisa dikurangi. Bagi
seorang milyarder uang sebanyak satu
sampai lima juta amatlah sedikit. Namun
bagi orang yang ketrampilan dan terbentur
modal, tentu uang sebesar itu akan sangat
membantu. Kalau pada akhirnya orang yang
dibantu tersebut sukses dalam usahanya
hingga memiliki banyak karyawan bukankah
akan tercipta banyak lapangan kerja?
Dalam sebuah seminar Bu Pamella pernah
menceritakan ketika bisnis keluarganya
bangkrut dan jatuh miskin, ada orang yang
mau mengulurkan zakat kepada mereka.
Dari zakat itu, kemudian dikelola menjadi
sebuah toko kelontong kecil yang akhirnya
menjadi sebuah swalayan, yang bernama
Flora. Pada perkembangan bisnis
selanjutnya beliau mendirikan Pamella.
Hingga saat ini sudah ada tujuh Pamella
swalayan. Tentu ini bisa menjadi bukti nyata
betapa sedekah bisa menciptakan lapangan
kerja, mengurangi pengangguran, dan
mengentaskan kemiskinan.
2. Mengurangi Angka Kriminal
Salah satu sebab seseorang melakukan
perbuatan-perbuatan kriminal adalah
karena kemiskinan. Karena perut lapar dan
tidak ada yang dimakan, maka orang
melakukan perbuatan jahat seperti mencuri,
merampok, dan sebagainya. Mungkin
perbuatan-perbuatan seperti itu pada
awalnya hanya sekedar untuk mengganjal
perut. Namun lambat laun bisa menjadi
profesi yang sulit untuk ditinggalkan.
Jika banyak orang yang rajin
menyedekahkan hartanya dan sedekah
tersebut bisa terdistribusi dengan baik dan
benar, insya Allah kemiskinan bisa
dientaskan secara bertahap. Jika kemiskinan
bisa dientaskan harapannya tingkat
kejahatan yang disebabkan kemiskinan bisa
diatasi. Jika tingkat kejahatan bisa
diminimalisir maka yang mendapatkan
keuntungan adalah masyarakat itu sendiri.
Insya Allah di sebuah masyarakat yang
penduduknya rajin bersedekah akan kecil
angka kriminalnya. Dan di sebuah
masyarakat yang penduduknya bakhil maka
akan tinggi angka kriminalnya.
3. Memperkuat Tali Ikatan Keluarga dan
Masyarakat.
Kaya dan miskin adalah sunatullah yang
tidak bisa diubah lagi. Perbedaan itu
diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah
orang kaya mau bersyukur dan orang
miskin mau bersabar ataukah tidak.
Apabila ternyata dalam suatu masyarakat
orang yang kaya mau mensyukuri nikmat
yang salah satunya adalah dengan
bersedekah, niscaya akan tercipta hubungan
harmonis dalam masyarakat tersebut.
Dalam kitab Durratun Nashihin disebutkan
bahwa tegaknya dunia itu disebutkan
karena empat hal. Pertama, ilmu para
ulama. Kedua, keadilan para umara
(pemimpin). Ketiga, kedermawanan orang-
orang kaya. Keempat, kesabaran orang-
orang miskin. Apabila keempat hal ini bisa
terealisasi insya Allah akan tercipta
keamanan dan ketentraman dalam
masyarakat tersebut. Tidak akan terjadi
kecemburuan sosial menyebabkan rasa iri
dan dengki.
Sebenarnya adanya perasaan iri dan dengki
itu disebabkan karena tidak adanya tali
ikatan yang kuat. Orang yang miskin tidak
akan iri kepada orang kaya apabila orang
kaya tersebut mau berbagi suka kepadanya.
Kecemburuan sosial tidak pernah muncul
jika antara si kaya dan si miskin mau saling
mengenal, memahami, dan saling
membantu. Dengan demikian nyatalah
bahwa sedekah bisa memperkuat tali
hubungan dalam masyarakat.

Wednesday 12 August 2015

menangislah

Menanda Cinta Dengan Air MAta
Yaa Ayyuhal Muslimin Wal Mukminat.....

Pernahkah kita menangis?
Sudahkah kita menangis hari ini?
Atau....
Betapa sulitnya kita menangis?
Atau....
Kita malu jika harus menangis?

Apakah hati kita mudah disentuh oleh keagungan Nya
Apakah hati kita mudah terenyuh kala merasakan betapa besar kasih sayang Nya

Menangislah karena mampu merasakan cinta kepada Nya.
Menangislah karena telah sering melalaikan Nya.
Dan menangislah karena kita mendurhaka pada Nya.

Menangis itu perlu, karena banyak hal yg harus kita tangisi.

Teringat kata yang terlontar hingga datang petaka.
Terlintas sikap tak layak ada hingga datangkan lara di jiwa.
Terbersit sesal kala berperilaku yang jauh dari norma.

Sentuh hatimu dengan mengingat khilafmu.
Sentuh hatimu dengan mengingat dosamu
Dan sentuh hatimu dengan mengingat segala alpamu.

Menangislah...
Curahkanlah segala rasa bersalahmu hanya pada Rabbmu.

Dalam Al Isra ayat 109 Allah menyampaikan pesan,"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'".

Dan kita wahai saudaraku...
Pernahkah kita khawatir atas amal kita.
Atau kita sudah merasa cukup dengan bekal yang akan kita bawa?

Merenungi sejenak sejarah perjalanan kita? Yakinkah kita dengan apa yang sudah kita lakukan?
Sehingga kita bersantai dan berpangku tangan?

Bersegeralah kita mengevaluasi diri.
Dan selalu memperbaharui niat karena Allah swt.

Kita menangis karena kita punya hati.
Kita menangis karena kita punya rasa empati.
Kita menangis karena ada duka dalam hati
Kita menangis karena ada rasa takut pada Ilahi.
Dan kita menangis lantaran beban berat yang tak mampu ditanggung sendiri.

Semoga kita menjadi hamba-hamba yang mampu mendekat pada Ilahi Rabi.
Dengan kerendahan hati kita mengabdi.
Dan dengan air mata yang hadir karena cinta hakiki.

Penulis : Rochma Yulika

balasan orang yang meninggalkan al qur'an




Balasan Orang Meninggalkan Al Quran
•Di Dunia

Orang yang tidak suka membaca Al Quran,kehidupanya sempit, masalahnya tidak berakhir dan dadanya dipenuhi dengan kelemahan..

•Pribadinya
Tidak teratur, murung dan sempit dadanya

•Hatinya
Berkarat atau kotor seperti mana karatnya besi kerana hatinya tidak dimasuki cahaya Al Quran.

•Rumahnya
Keadaan rumahnya seperti tanah perkuburan yang gelap, penghuninya sesak, sedikit kebaikannya,jika banyak(kebaikan) tiada keberkatan. Tidak dimasuki malaikat malah dihuni oleh syaitan-syaitan.

•Pahalanya
Tiada pahala untuknya, diumpamakannya seperti buah peria tidak mempunyai bau dan rasa pahit manakala hatinya seperti rumah yang roboh…

•Hari kiamat
ALLAH akan menghilangkan penglihatanya dan akan dibangkitkan diantara makhluk-makhluk yang buta seraya berkata” WAHAI TUHANKU MENGAPA AKU DIBANGKITKAN DALAM KEADAAN BUTA SEDANGKAN AKU CELIK DI DUNIA?.MAKA DIKATAKAN KEPADANYA : “DEMIKIANLAH TELAH DATANG AYAT-AYAT KAMI,MAKA KAMU MELUPAKANNYA DAN BEGITULAH PULA PADA HARI INI KAMU PULA DILUPAKAN…

Kontributor : Ust Habib Mustofa (Dai DaQu dan Odojer Malang)

merindukan sholat tahajud

Merindukan Tahajud
Bismillaahirrahmaanirrahiim....

“Orang – orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka, dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, jauhkan siksa Jahannam dari kami, sesungguhnya siksa-Nya adalah kebinasaan yang kekal.” (Al Furqan 64-65).

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bila di siang hari disebut Tahajjud, atau qiyamul lail, kedua bola mata beliau  berkaca-kaca saking rindunya beliau dengan Tahajjud ,sambil mulutnya langsung menyebut “Tatajaa faa junuubuhum. . . “. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Hurairah Ra “Maukah engkau mendapatkan karunia Allah yang abadi baik hidup atau mati, di dalam kubur atau ketika dibangkitkan di hari kiamat kelak ?. Bangunlah di waktu malam dan lakukan shalat. Apakah engkau mengharapkan perkenan Tuhan, wahai Abu Hurairah ?. Bershalat malamlah dipojok rumahmu, niscaya rumahmu akan bersinar bagaikan cahaya dan bintang seperti yang dilihat oleh orang-orang dibumi.”

Umar bin Khattab RA memberi nasehat “Jadikanlah malammu rindu kepada Tuhan, sepi dari pandangan, ambillah kesempatan pada malam itu, jadikanlah ia jalan dan persiapan untuk hari qiyamah, yang padanya sulit sekali mencari jalan.”

Banyak hadis yang meriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan ahlul bayt mengenai keutamaan bangun pada malam hari. Shalat tahajjud menunjukkan kemuliaan seorang mukmin, dan menjadikan badan menjadi sehat dan dapat meruntuhkan / menggugurkan dosa-dosa yang dilakukan pada siang hari serta menghilangkan rasa takut di liang kubur, menjadikan wajah bercahaya, menjadikan bau mulut harum serta menarik rezeki, dan sesungguhnya harta dan anak-anak merupakan perhiasan dan tahajjud adalah perhiasan akhirat.

Abu Sulaiman berkata “ Ahli shalat malam (Al Mutahajjid) pada malam mereka lebih merasakan nikmat daripada tukang hura-hura dalam  pesta mereka. Kalau bukan karena waktu malam, aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
         
Abu Al-Ahwash bertutur “Ulama zaman dahulu, banyak beramal, sedikit bicara. Banyak belajar. Mereka hidupkan malam-malamnya dan sedikit tidur.” Kemudian beliau melanjutkan“ Ketika berkeliling rumah atau melewati masjid pada malam hari, aku selalu mendengar suara gemuruh bagaikan suara lebah. Ternyata, itu adalah suara zikir para ulama dan salaf saleh. Mereka tidak pernah tidur malam, kecuali sangat sedikit. Berbeda dengan para ulama zaman sekarang yang selalu terlelap di atas kasurnya yang empuk “.
Abu  Dzar Al Ghfifari RA memberi nasehat “ Wahai manusia, aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian. Rajinlah mengerjakan shalat dikegelapan malam demi kesepian di alam kubur. Rajinlah berpuasa di dunia demi untuk menghadapi panasnya padang mahsyar. Rajinlah bersedekah demi untuk menghadapi kesulitan di hari kiamat. Wahai manusia aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian “ (HR.Ahmad – Az-Zuhd).

Muh. Bin Talhah bin Mushrif berkata “ Bapakku memerintahkan kepada isteri, pembantu dan anak-anaknya untuk mengerjakan shalat malam dan berkata’ Shalatlah walaupun hanya 2 rakaat di tengah malam. Sesungguhnya shalat ditengah malam menghapus dosa-dosa dan ia termasuk amal yang paling mulia dari para sholihin”

Wallahu’alam.

Redaktur : Ust. Uti Konsen.U.M.

Tuesday 11 August 2015

Saat terbangun tengah malam

Saat Terbangun Tengah Malam
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadri, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)
*Arti doa: Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu; segala puji hanya bagi Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Mahabesar Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.

cukup dengan istighfar

"Bila engkau ingin Berdo'a, sementara waktu yg kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan,maka jadikan seluruh isi Do'amu Istighfar, agar Allah memaafkanmu,..
Karena, bila Dia memaafkanmu,..maka semua keperluanmu akan dipenuhi oleh-Nya tanpa engkau Memintanya...."
(Ibnul Qoyyim rohimahullah)

Dunia sberjalan seperti apaadanya ketika kau sudah tiada

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"
(Syaikh Ali ath Thantawy)

Akhlak Rasulullah saw



Akhlak Rasulullah saw


💚Di riwayatkan suatu ketika ada seorang lelaki Fakir dari Ahli suffah mendatangi Rasulullah dengan membawa cawan yang di penuhi oleh buah Anggur, di hadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
💚Rasulullah mengambil cawan itu kemudian memulai memakannya
💚Rasulullah memakan Anggur pertama kemudian beliau tersenyum....
Rasulullah memakan buah anggur kedua beliaupun tersenyum lagi.
💚 Lelaki Fakir tersebut serasa Hampir terbang karena saking gembiranya.
💚Sedangkan Para sahabat menunggu, sebab sudah merupakan kebiasaan Rasulullah akan mengajak para sahabat bergabung bersama Rasulullah dalam setiap hadiah yang di berikan kepada beliau.
💚Rasulullah memakan Anggur satu persatu sambil tersenyum, demi Ayah dan ibu ku sampai Habislah buah anggur yang ada dalam cawan itu.
Para Sahabat memandangnya Keheranan.
💚Giranglah si lelaki fakir tersebut dengan kegirangan tak terhingga. kemudian ia pergi.
💚Lalu bertanyalah salah seorang Sahabat. "Wahai Rasulullah, Kenapa engkau tidak mengajak kami bergabung makan bersama mu?
💚Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam tersenyum, lalu menjawab :
Sungguh kalian telah melihat si lelaki fakir sangat kegirangan dengan cawan yang berisi buah Anggur itu.
💚Sesungguhnya manakala aku mencicipi buah Anggur tersebut, Aku rasakan Pahit rasanya.
Jadi aku tidak mengajak kalian untuk makan bersama, sebab aku khawatir kalian akan menampakkan rasa pahit di wajah kalian sehingga dapat merusak kegembiraan si lelaki fakir tersebut.
ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙƒَ Ù„َعَÙ„َÙ‰ Ø®ُÙ„ُÙ‚ٍ عَظيم
Sesungguhnya engkau benar-benar memiliki budi pekerti yang mulia.
Pelajaran yg berharga...
 Tidak seharus nya segala isi hati mesti kita ungkapkan secara terang2an
 Tidak semua apa yang di ungkapkan merupakan maksud yang di kehendaki.
 Tidak semua apa yang telah di tuliskan adalah kenyataan hidup yang kita lalui.
🌸Senyum yang tulus, Hati yang bersih, bergaul dengan baik, jiwa yang damai, Dan kalimat yang baik.
سُبْØ­َانَ اللّÙ‡ُ ÙˆَاَÙ„ْØ­َÙ…ْدُÙ„ِÙ„ّÙ‡ِ Ùˆَلاَ اِÙ„َÙ‡َ اِلاَّ اللّÙ‡ُ اللهُ أكبر وﻻ حول وﻻ قوة إﻻ بالله العلي العظيم

Tanda2 hati terpaut dunia


Waspadalah, Inilah Tanda-tanda Jika Hati Anda Telah Terpaut dengan Dunia :
1. Anda tidak bersiap siap saat waktu shalat akan tiba.
2. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun membuka lembaran Al Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.
3. Anda sangat perhatian dengan omongan orang lain tentang diri Anda.
4. Anda selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta Anda semakin bertambah.
5. Anda marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahwa perbuatan yang Anda lakukan adalah haram.
6. Anda terus menerus menunda untuk berbuat baik. "Aku akan mengerjakannya besok, nanti, dan seterusnya."
7. Anda selalu mengikuti perkembangan gadget terbaru dan selalu berusaha memilikinya.
8. Anda sangat tertarik dengan kehidupan para selebriti.
9. Anda sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.
10. Anda ingin selalu menjadi pusat perhatian orang.
11. Anda selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi.
12. Anda selalu merasa haus akan kekuasaan dan kedigdayaan dalam hidup, dan perasaan itu tidak dapat dibendung.
13. Anda merasa tertekan manakala Anda gagal meraih sesuatu.
14. Anda tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil
15. Anda tidak mampu untuk segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.
16. Anda tidak kuasa berbuat sesuatu yang diridhai Allah hanya karena perbuatan itu bisa mengecewakan orang lain
17. Anda sangat perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin Anda miliki.
18. Anda merencanakan kehidupan hingga jauh ke depan.
19. Anda menjadikan aktivitas belajar agama sebagai aktivitas pengisi waktu luang saja, setelah sibuk berkarir.
21. Anda memiliki teman-teman yang kebanyakannya tidak bisa mengingatkan Anda kepada Allah.
21. Anda menilai orang lain berdasarkan status sosialnya di dunia.
22. Anda melalui hari ini tanpa sedikitpun terbersit memikirkan kematian.
23. Anda meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.
24. Anda merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.
25. Anda tidak kuasa mengubah gaya hidup Anda yang suka berfoya-foya, walaupun Anda tahu bahwa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.
26. Anda senang berkunjung ke negeri-negeri kafir.
27. Anda diberi nasihat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi Anda beralasan bahwa beginilah satu satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.
28. Anda ingin menikmati hidup ini sepuasnya.
29. Anda sangat perhatian dengan penampilan fisik Anda.
30. Anda meyakini bahwa hari kiamat masih lama datangnya.
31. Anda melihat orang lain meraih sesuatu dan Anda selalu berpikir agar dapat meraihnya juga.
32. Anda ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi Anda sama sekali tidak memetik pelajaran dari kematiannya.
33. Anda ingin semua yang Anda harapkan di dunia ini terkabul.
34. Anda mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa agar bisa segera melanjutkan pekerjaan.
35. Anda tidak pernah berpikir bahwa hari ini bisa jadi adalah hari terakhir Anda hidup di dunia.
36. Anda merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang Anda miliki, bukan merasa tenang dengan mengingat Allah.
37. Anda berdoa agar bisa masuk surga namun tidak sepenuh hati seperti halnya saat Anda meminta kenikmatan dunia.
Ustadz Muhammad Nurman

Kisah tentang sepotong kurma



Kisah tentang Sepotong Kurma

USAI menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham rahimahullah berniat ziarah ke Masjid Al Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat masjidil Haram.
Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.
“Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu.
“Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena empat bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh Allah SWT gara- gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal adzhim,” Ibrahim beristighfar. Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. “Empat bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?” tanya ibrahim. “Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma” jawab anak muda itu.
“Innalillahi wa innailaihi roji’un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?”. Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat. “Nah, begitulah” kata ibrahim setelah bercerita, “Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpaizinnya?”
“Bagi saya tidak masalah. Insya Allah saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.”
Ibrahim bertanya, “Dimana alamat saudara-saudaramu? biar saya temui mereka satu persatu.”
Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui saudara-saudaranya yang lain. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.
Empat bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra. Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap. “Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain.”
“O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas.”Subhanallah…
(Sumber: Adakah Allah Selalu di Hatimu, Ust. Miftah Farid)
Betapa Dasyatnya Pengaruh Makanan ke dalam Doa-doa kita.....
Astagfirullah...

Periksalah dirimu jika engkau bermasalah dengan dirimu sendiri

Jika anda ketemu dengan EMPAT masalah berikut ...
1- Jika anda diuji dengan syahwat dan hawa nafsu,
Periksalah sholat anda.
"Maka datang sesudah mereka suatu keturunan yang mereka telah melalaikan sholat dan memperturutkan syahwat hawa nafsunya" (QS. Maryam: 59)
2- Jika anda merasa keras hati, berperangai kasar/akhlak buruk, sengsara dan tidak ada kemudahan,
Periksalah hubunganmu dengan ibumu dan baktimu kepadanya.
"Dan (Dia jadikan aku) berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS. Maryam: 32)
3- Jika anda merasa depresi, tertekan dan kesempitan dalam hidup, Periksalah interaksimu dengan Al-Qur'an.
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al-Qur'an- berdzikir), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit" (QS. Thaha: 124)
4- Jika anda merasa kurang tegar dan teguh di atas kebenaran dan gangguan kegelisahan,
Maka periksalah bagaimana pelaksanaanmu terhadap nasehat dan mauizhah yang engkau dengar.
"Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (iman mereka)” (QS. Annisa: 66)
Semoga baik semua urusan kita hari ini, dimudahkan, dilancarkan, dan dipenuhi keberkahan.

MEMBACA AL'QUR'AN DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN



Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al Qur’an sehabis Maghrib dan sesudah Subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 % , karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus, membaca , melihat dan mendengar.
“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya:
✔ menyedikitkan makan, 
✔ membiasakan melaksanakan ibadah salat malam,
✔ dan membaca Al Qur’an sambil melihat kepada mushaf”.
Selanjutnya ia berkata,… “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al Qur’an”.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan :
• Fisiologis yang sangat besar
• Penurunan depresi, kesedihan,
• Memperoleh ketenangan jiwa,
• Menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang- orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan smpai 97% bagi mereka yang mndengarkannya.
Mari kita mulai luangkan waktu beberapa menit dari 24 jam di hari kita. Semoga bermanfaat buat kita semua bersama keluarga kita. Semoga kita kelak menjadi penghuni Surga, Aamiin Yaa Rabb..
"Baca Qur'an itu sejuknya di hati"

menjaga lisan dan keutamaan diam

Menjaga Lisan dan Keutamaan Diam
      Berikut ini penyakit-penyakit lidah dimulai dengan yang paling ringan kemudian meningkat kepada yang lebih berat :

 Penyakit Pertama: Pembicaraan yang Tidak Berguna

     Jika Anda berbicara tentang sesuatu yang tidak Anda perlukan dan tidak bermanfaat bagi Anda, maka berarti Anda menyia-nyiakan waktu. Anda akan dihisab atas perbuatan lidah Anda dan berarti Anda telah mengganti yang lebih baik dengan yang lebih rendah. Kalau Anda pergunakan waktu bicara tersebut untuk berfikir bisa jadi Anda akan mendapatkan limpahan rahmat Allah pada saat tafakkur sehingga sangat besar manfaatnya. Sekiranya Anda memuji Allah, menyebut-Nya dan mengagungkan-Nya niscaya hal itu lebih baik. Berapa banyak satu kalimat yang dengannya dibangun istana di Syurga.
     Diamnya orang Mu’min hendaknya merupakan tafakkur, penglihatannya merupakan pengambilan pelajaran, dan ucapannya merupakan dzikir. Bahkan modal hamba adalah waktunya. Bila dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat baginya dan tidak dipakai untuk menimbun pahala di akhirat maka sesungguhnya dia telah menyia-nyiakan modalnya.
     “Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
     Obat dari semua ini adalah mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap kata yang diucapkan, lidahnya adalah jaring yang bisa dipakai untuk mendapatkan bidadari Syurga, menyia-nyiakan hal tersebut merupakan kerugian yang nyata. Itulah obat dari segi ilmu. Dari segi amal adalah dengan ‘uzlah atau meletakkan kerikil di dalam mulutnya atau mewajibkan dirinya untuk diam tidak mengatakan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya sehingga lidahnya terbiasa meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.

 Penyakit Kedua: Berlebihan dalam Berbicara
      Meliputi pembicaraan yang tidak bermanfaat dan menambah pembicaraan yang bermanfaat sehingga melebihi keperluan.
      Ibrahim at-Taimi berkata, “Apabila seorang Mu’min ingin berbicara maka ia melihat, jika menguntungkan dirinya ia berbicara tetapi jika merugikan maka ia menahan diri. Orang yang durhaka adalah orang yang lidahnya terumbar bebas.”
     Yazid bin Abu Hubaib berkata, “Termasuk fitnah seorang alim ialah jika dia lebih suka berbicara ketimbang mendengarkan. Jika sudah ada orang yang berbicara cukup maka mendengarkan adalah keselamatan sedangkan ikut berbicara adalah kelebihan omongan dan kekurangan."

Penyakit Ketiga: Melibatkan Diri dalam Pembicaraan yang Batil
Yakni pembicaraan tentang berbagai kemaksiatan.
     Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. (Q.S an-Nisa:140)
     Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang membuat teman-teman duduknya tertawa, tetapi ucapan tersebut menjerumuskan-nya lebih jauh dari bintang Tsuraaya. (HR. Ibnu Abu Dunya)

Penyakit Keempat: Perbantahan dan Perdebatan
      Janganlah kamu mendebat saudaramu, janganlah kamu mempermainkannya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu tidak kamu tepati. (HR. Tirmidzi)
     Siapa yang meninggalkan perbantahan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di Syurga yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantahan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya sebuah rumah di bagian pinggir Syurga. (HR. Tirmidzi)
     Tidaklah sesat suatu kaum setelah Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjuki mereka kecuali karena mereka melakukan perdebatan (HR. Tirmidzi)

Perbantahan ialah setiap sanggahan terhadap pembicaraan orang lain dengan menampakkan ketimpangan di dalamnya.
Motivasinya adalah rasa superioritas dengan menampakkan ilmu dan keunggulan disertai serangan terhadap orang lain dengan menampakkan kekurangannya.

Penyakit Kelima : Pertengkaran
Ia lebih berat dari perbantahan dan perdebatan.
Perbantahan adalah pengertian tentang perkara yang berkaitan dengan memenangkan pendapat atau pemikiran tanpa terkait tujuan selain melecehkan orang lain, dan menampakkan keunggulan dan kepintarannya.
Sedangkan pertengkaran adalah bersikeras dalam pembicaraan untuk mendapatkan harta atau hak yang direncanakan.
     Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras dalam pertengkaran. (HR. Bukhari)
Celaan ini ditujukan kepada orang yang bertengkar dengan cara yang batil dan tanpa ilmu.
     Hal yang akan memasukkan kamu ke dalam sorga (diantaranya) adalah perkataan yang baik dan memberi makan. (HR. Thabrani)
     Dan ucapkanlah perkataan yang baik kepada manusia. (al-Baqarah: 83)
     Takutlah kalian akan api neraka sekalipun dengan sebelah biji korma; jika kamu tidak punya maka dengan perkataan yang baik. (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu'alam bishshowab

Redaktur : Tim INC divisi TSI-PSDM ODOJ

Editor     : Timwebkonten

Thursday 6 August 2015

KAROMAH MBAH HAMID PASURUAN

KAROMAH MBAH HAMID PASURUAN SUDAH WAFAT MASIH MEMBANGUN PESANTREN

Kalau membaca judul di atas, kayaknya yang bisa mengalaminya pasti hanya orang tertentu dan mempunyai keistimewahan tersendiri. Ya, bisa dipastikan orang tersebut adalah hamba Allah yang mendapatkan nilai lebih dari-Nya.
Mungkin anda sekalian pernah mendengar cerita tentang kyai Abdul Hamid Pasuruan? Kyai yang memiliki akhlaq sangat mulia dan sopan dalam bermasyarakat ini mulai beliau hidup hinga wafat sekalipun terus menjdai panutan dan figur bagi penduduk tanah Jawa khususnya masyarkat Pasuruan.

Selain itu, kita juga mungkin pernah mendengar atau membaca tentang sejumlah karomah yang dimiliki kyai kelahiran kota Lasem Jawa-Tengah ini. Sedangkan karomah itu sendiri bisa diketahui sebagai satu keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada orang tertentu, yang menjadi kekasih-Nya, dan yang selalu takut kepada-Nya dimanapun ia berada. Karomah tersebut biasanya keluar dengan sendirinya tanpa diduga alias langsung dari Allah SWT. Nah, kalau kita bahas tentang karomah pastinya kurang lengkap kalau hanya sebatas keterangan saja. Kali ini penulis mencoba kembali mengungkap salah satu keistimewahan atau karomah yang dimiliki kyai Abdul Hamid.
Alkisah dahulu di Jawa Tengah, tepatnya di daerah Klaten, di dalamnya terdapat suatu kampung, yang warganya pernah mengalami kejadian aneh yang sempat membuat semua warga di dalamnya merasakan rasa ketidakpercayaan atas kejadian yang dialaminya. Berikut ceritanya,

Dalam satu komunitas masyarakat, baik di daerah, di kampung, pedesaan, kecamatan, kota, maupun provinsi, pasti mempunyai orang yang di percaya oleh penduduknya sebagai orang yang mumpungi atau pandai akan ilmu agama atau dengan kata lain orang tersebut biasa kita panggil sebagai tokoh masyarakat. Nah, pada satu ketika, tokoh masyarakat di daerah Klaten yang bernama Fulan (bukan nama asli) tersebut kedatangan tamu dari luar kota, tamu tersebut mengaku bernama Kyai Hamid. Setelah berbincang-bincang dan mengutarakan maksud kedatangan si tamu ke daerah tersebut, kyai Hamid langsung menjalankan misinya sebagai seorang Da’i, yakni berda’wah.

Misi kyai Hamid sebagai seorang muballig kian hari berjalan dengan lancar dan menunjukkan perkembangan. Dalam sederetan agenda da’wahnya beliau memulainya dengan mengadakan pengajian rutinan yang diikuti oleh warga sekitar, yang bertempat di Masjid di daerah tersebut. Semakin hari pengajian kyai Hamid mampu menarik warga setempat untuk selalu mendatangi pengajian yang dibinanya. Setiap minggunya bisa dibilang jumlah jama’ah yang hadir dalam pengajian tersebut terus bertambah, hingga melebihi kapasitas ruangan dalam Masjid tersebut. Hingga beberapa bulan kemudian, jumlah yang mengikuti pengajian kyai Hamid meluber sampai ke pelataran Masjid. Melihat jama’ah pengajiannya begitu banyak, dan juga mendapat respon baik dari warga setempat, akhirnya muncullah keinginan kyai Hamid untuk membangun sebuah pesantren di desa itu. Beliau mempunyai anggapan, mungkin sebagian warga suatu saat akan mengirim anak-anak mereka untuk mengaji dan menimba ilmu di pesantren orang yang belum lama mereka kenal dan menetap di sana.

Alhasil pesantren yang di bangun kyai Hamid perlahan banyak di datangi anak-anak warga setempat untuk nyantri. Dengan di bantu tokoh masyarakat yang menjadi orang pertama yang dikenal kyai Hamid sekaligus yang banyak membantu da’wah beliau di daerah tersebut. Sesuai dengan amanat yang diberikan kyai Hamid kepadanya, dia mengkelola pesantren itu dengan baik. Melihat keadaan pesantren yang semakin hari semakin membaik, pesantren pun pada akhirnya dipasrahkan kepada tokoh masyarakat tersebut. Beliau juga berpesan agar selalu menjaga dan merawat pesantren yang didirikannya itu dengan baik.

Di tengah-tengah semakin banyaknya santru yang mengaji di pesantren tersebut, tanpa bilang sepatah kata pun dan hendak ke mana, kyai Hamid pergi begitu saja tanpa memberi kejelasan kepada tokoh masyarakat tersebut dan warga setempat.

Dua tahun silam telah berlalu, kepergian kyai Hamid pun dari daerah tersebut menimbulkan tanda tanya dan mendorong rasa penasaran tokoh masyarakat untuk mengetahui keberadaan orang yang telah banyak berjasa di daerahnya tersebut. Dia ingat, sebelum pergi meninggalkan kampungnya dua tahun lalu, kyai Hamid pernah menuliskan sebuah alamat kepadanya.

Setelah mencari kertas yang berisikan alamat yang ditulis kyai Hamid, dia baca dan menganalisa di daerah mana alamat tersebut berada. Dan yang tertulis di dalamnya adalah alamat PonPes Salafiyah Pasuruan. Dia pun tanpa berfikir panjang berencana untuk mendatangi pondok tersebut.

Ke esokan harinya ia jadi berangkat ke Pasuruan. Setelah sampai di Pasuruan, ia
pun kesana-kemari dan muter-muter mencari alamat yang ada disobekan kertas itu, hinga pada akhirnya alamat yang di maksud ketemu. Sesampainya di dalam pondok, dia menanyakan ke salah satu santri tentang kyai Hamid. Santri yang ditanyai pun sempat kaget dan heran, namun, kebetulan dia tahu bahwa salah satu kyainya itu adalah seorang wali besar, jadi, kalau kalau saat ini ada orang yang mencari kyai Hamid, mungkin orang tersebut pernah bertemu di daerah lain. Karena orang tadi bertanya rumah kyai Hamid, lantas dia menyarankan untuk sowan ke kyai Idris, yang saat itu menjadi Nadhir atau pimpinan pondok.
Sesampainya di ndalem kyai Idris, dia langsung bercerita panjang lebar semua yang terjadi dua tahun silam di desanya. Kyai Idris yang dari tadi hanya menjadi pendengar tidak percaya dan juga heran, “ha . . . , apa benar yang diceritakan bapak itu?” kata kyai Idris kepada Fulan tadi. “Iya betul, sungguh saya bertemu dengan kyai Hamid, lha wong saya juga sering salaman dengan beliau. Beliau juga sempat mendirikan sebuah pesantren di sana, tapi ditinggal begitu saja selama dua tahun, makanya itu saya kemari untuk menayakan kepada kyai Hamid, mengapa pondoknya di san kok di tinggal?” jelas si fulan. “Saya tadi kaget dan tidak percaya dengan cerita sampean, karena kyai Hamid sudah lama meninggal.” Ungkap kyai Idris. “Memang anda ini siapa? kok berani bilang kalau kyai Hamid sudah wafat?” tanya si fulan sambil menunjukkan rasa tidak terima terhadap apa yangtelah dikatakan kyai Idris kepadanya. “Saya putra kyai Hamid” jawab kyai Idris santai. Kini gantian si fulan tadi yang tidak percaya dan heran. “Kalau anda masih tidak percaya kyai Hamid itu sudah meninggal, mari ikut saya, saya akan tunjukkan makam beliau kepada sampean” Kata kyai Idris yang berusaha meyakinkan si fulan. Tanpa berpikir panjang, si fulan pun langsung mengiyakan ajakan beliau.

Berangkatlah keduanya menuju makam kyai Hamid, yang bertempat di komplek pemakaman di belakang Masjid Jami’ Al-Anwar Pasuruan. “itu makam Abah saya” kata kyai Idris sambil menunjukkan makam kyai Hamid. Si fulan pun tidak percaya dan heran. Baru setelah menghampiri makam yang di maksud dan membaca sebuah nama yang tertera di batu nisan makam kyai Hamid, dia akhirnya mempercayainya. Tak lama kemudian dia menangis sejadi-jadinya, mulai jam delapan pagi sampai jam lima sore di depan makam kyai Hamid. Setelah puas menangis di depan makam kyai Hamid dia pun pulang dengan kabar yang sulit untuk dipercaya orang-orang di kampungnya, yakni desa Klaten.

Sesampainya di kampung halamannya, keesokan harinya dia mengumpulkan warga yang dulu sering mengikuti pengajian kyai Hamid untuk menyampaikan kabar yang dia bawa dari Pasuruan. Warga pun datang berbondong-bondong datang ke masjid untuk mendengarkan kabar keberadaan kyai Hamid yang telah menjadi tauladan bagi mereka. Setelah semuanya berkumpul, ia pun menjelaskan kanytaan yang dialaminya di Pasuruan. “Anda semua boleh percaya, boleh tidak. Yang penting berita yang saya bawa ini benar adanya.” Si tokoh mengawali pembicaraan kepada para warga. Lalu dia melanjutkan, “Sesungguhnya kyai yang selama ini menjadi Imam pengajian kita, yang sempat anda semua dan saya salami dan mencium tangannya, yang telah mendirikan pesantren di desa ini telah lama meninggal. Artinya, selama berada di sini kyai Hamid tersebut sebenarnya sudah lama wafat.” Mendengarkan berita darinya, warga pun langsung geger, dan banyak yang tidak percaya. Lalu untuk menjawab teka-teki yang sedang berkecamuk di tengah warga tesebut, dia menawarkan diri untuk mengantarkan mereka semua ke makam kyai Hamid. “Baiklah! kalau anda semua masih tidak percaya, silakan kalian menyewa Bus untuk pergi berombongan ke makam kyai Hamid di Pasuruan, dan saya yang akan menjadi pemimpin rombongan sekaligus penunjuk arah. bagaimana?” tawarnya. Semua warganya pun langsung menyetujui tawaran tersebut. Jadilah rencana mereka untuk pergi ke Pasuruan.

Setelah melewati perjalanan yang begitu panjang, akhirnya rombongan yang ingin mencari tahu kebenaran berita yang di sampaikan tokoh masyarakat mereka itu, sampailah mereka di depan alun-alun Pasuruan. Tak lama kemudian mereka langsung di giring oleh ketua rombongan untuk menuju makam kyai Hamid. Setelah sampai di areal pemakamam tersebut, si fulan tadi langsung berjalanan menuju areal pemakaman yang berada di dalam, dan langsung menunjukkan makam kyai Hamid, “itulah makam kyai Hamid” katanya sambil menyuruh warganya melihat lebih dekat lagi dan membaca nama yang tertera pada batu nisan tersebut. Seketika itu semua rombongan yang diikuti seluruh warga kampung di Klaten itu menangis sejadi-jadinya. Tangis mereka menandakan rasa sedih yang begitu mendalam, sekaligus merasa heran karena sang kyai yang selama ini memimpin pengajian mereka, yang sering mereka cium tangannya, ternyata sudah wafat beberapa tahun lalu.

Subhanallah . . .kejadian di atas, kalau kita pikirkan dengan logika pasti tidak akan sampai. Tapi, yang mengalami adalah seorang wali yakni kekasih Allah. Dan kisah di atas menunjukkan atas kekuasaan yang dimiliki Allah SWT. Kita harus percaya semua itu, karena yang mengalami adalah seorang wali, orang yang taat dan selalu dekat dengan Allah. Jadi, kalau dia bisa terbang atau bisa mengalami hal di atas, itu semua keistimewaan yang diperolehnya atas ketaatannya kepada Allah, dan kejadian ajaib itulah yang kita sebut sebagai karomah. Baru, kalau ada orang yang tidak pernah sholat, males shodaqoh, dan hal lain yang menyimpang dari agama, kok dia bisa terbang atau yang lain yang sifatnya nyeleneh, kita bisa menengarai, itu pasti pemberiaan dari syetan atau ilmu sihir bukan sebuah karomah. (H-di)

Cerita BerSumber : Wali santri Salafiyah Pasuruan Jatim.

Di Copy Oleh PP Nailun Najah Assalafy Kriyan diambil dari http:///salafiyah.net

K.H mbah Hamid pasuruanK.H mbah Hamid pasuruan
Masjid Jami' Al Anwar ,pasuruan,indonesiaMasjid Jami' Al Anwar ,pasuruan,indonesia

SEBERAPA PEJUANGKAH DIRIMU

Reminder
Jika ada situasi yang tidak kamu sukai. Kondisi yang membatasi. Jangan mengeluh. Hampir semua orang pernah berada atau mungkin masih berada pada keadaan yang tidak enak; capek, sakit, tidak punya uang, tidak suka pekerjaan yang sekarang, dan ujian-ujian hidup yang mkn jauh lebih berat dari yang kita alami.
Pada kondisi itulah, kamu bisa melihat, seberapa pejuang-kah dirimu? Buang alasan... NO EXCUSE! Hadapi hidup dengan senyum, tertawakan kesedihan. ^

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Hidup

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Hidup
===========================
Menuju kesempurnaan iman 99 Langkah Menuju Kesempurnaan Hidup
01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambisi akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa ke hidup an dunia adalah ke hidup an sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol(membebel) yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pemahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuai pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan s egala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;