Saturday 17 December 2011

SENJA

SENJA DIKALA SORE....

Matahari  kian menampakan warnanya, menghiasi langit sore. Mega-mega menawarkan keindahan digemerlapnya hitam putih dunia. Kala angin sore menghelaikan sentuhannya, terasa hangat menghangatkan bumi. Di sudut pojok  jendela terlihat senja dengan  aroma wanginya memandang keindahan sore. Rona warna  wajahnya seakan tersimpan banyak tanya di hati.  Senja yang selalu memberi warna di setiap harinya tak terlihat lagi memberi warna untuk dirinya dan bumi yang dipijaknya. Detik jam terdengar dalam ruang-ruang  hampa. Tak terlihat dan tak terdengar nyanyian burung yang slalu menemani senja. Senja tak seperti  biasa, dalam secangkir teh hangat dan wangi aroma teh .. Senja merangkai sebuah cerita dalam sebuah coretan-coretan kayu berselimuti warna. Dalam gambar-gambar goresan lembutnya, Senja menari dalam kuas dan nyanyian hatinya. Ketika hati bersuara dalam diam terlihat rintik-rintik air yang membasahi lukisannya. Tergambar sebuah bintang yang terlihat indah di gelapnya malam dan memancarkan sinarnya. Bintang yang selalu setia pada malam, bintang yang selalu memberi keindah pada langit dan menjadi pelangkap hiasan surya.  Waktu seperti terhenti Senja tak memberi kehidupan lagi dalam melukiskan keindahan bintang, senja yang selalu berteman dengan langit seperti bintang yang selalu berkawan dengan langit  terdiam dalam kesunyian. Langit yang berganti dengan malam yang tlah memenjarakan senja, bintang yang terlukis indah itu tak memberi  dan menawarkan cahayanya lagi dan tak memberi ruang. Ruang yang mungkin kosong tanpa hembusan angin yang slalu menghidupkannya  atau terisi oleh angin yang  mungkin tak terlihat tapi ada. Ketika malam datang dengan sambuatan  langit yang slalu ditemani bintang. Senja memandang bintang dalam nyata tetapi bintang hanya menjadi bayangan dalam kegelapan yang terlihat semu dan gelap. Bintang cukup jauh terlihat dan cukup jauh untuk ada.  Mata indah senja tak tau harus memberi warna apa dilukisannya, pada bintang yang tak bisa dan tak mau mengerti akan derai-derai suara alam yang penuh rahasia.  Waktu terus berjalan  pagi, siang , senja dan malam terus berganti, senja yang tak ingin terperangkap dalam waktu dan ruang kosong, bercita dalam asa, berdamai dengan  bumi yang nyata. Yang  tersisa hanya sepenggal  kata, mungkin Senja akan menjadi senja dan bintang akan menjadi bintang ,dan bumi akan tetap sama masih akan berputar pada porosnya, tak akan berubah dan akan menjadi rahasia semesta.

No comments:

Post a Comment