Monday 28 March 2016

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA:



TUJUH INDIKATOR  KEBAHAGIAAN DI DUNIA:

1. QOLBUN SYAKIRUN 
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). 
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR 
(anak yg sholeh/sholehah). 
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). 
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL 
(harta yang halal). 
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. 
Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. 
Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. 
Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH.
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. 
Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. 
Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. 
(QS 2:96, 35:37 
   
Semoga bermanfaatk

Nasehat saat mendidik anak

Sesungguhnya ni'mat dan karunia Allah tak terhingga, dan di antara ni'mat yang paling mulia adalah ni'mat keturunan atau anak. Tidak ada yang mengetahui keagungan ni'mat ini kecuali orang orang yang terhalang mendapatkannya.

Anak juga merupakan amanah bagi kedua orang tua, yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah, apakah ia menunaikan hak-hak mereka ataukah melalaikannya.

Allah Ta'ala berfirman:
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَ أَهْلِيكُمْ ناراً 
"Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS At Tahrim: 6)
Keshalihan dan kesuksesan seorang anak adalah dambaan setiap orang tua. Namun, tentu saja butuh kerja keras dalam mewujudkannya.

 Untuk setiap ayah dan ibu ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam mendidik anak:
🍃
 ⑴ DASAR DALAM MENDIDIK ANAK ADALAH MENEGAKKAN PERIBADAHAN KEPADA ALLAH TA'ALA DI DALAM HATI DAN JIWA MEREKA.
Allah telah menjadikan anak terlahir dalam kondisi beragama Islam, sehingga yang dibutuhkan adalah pengasuhan dan pengarahan yang benar agar ia tidak tersesat.

🍃⑵ AYAH DAN IBU SENANTIASA DALAM NUANSA PERIBADATAN KEPADA ALLAH TA'ALA.
Niatkan setiap hal yang dilakukan untuk anak, seperti mencari nafkah, mengajari, bahkan ketika bercanda sekalipun adalah ibadah untuk mencari keridhaan dan pahala dari Allah.

🍃⑶ MENGEDEPANKAN SIKAP IKHLAS DALAM MASALAH PENDIDIKAN.
Niat yang ikhlas memiliki kedudukan yang penting dan menjadi sebab kemaslahatan anak dan kebaikan pendidikan.
Karenanya, tidak sepatutnya ayah ibu menginginkan tujuan dunia dalam pendidikan anak, seperti agar anak dikatakan pintar, atau sekedar mendapatkan gelar dan jabatan.
🍃
⑷ DOA YANG TULUS DAN TERUS MENERUS UNTUK KEBAIKAN ANAK.
Dikisahkan dalam Al Qur'an bahwa para nabi dan rasul selalu memanjatkan doa untuk anak dan istri mereka. Carilah waktu-waktu mustajab dan jauhilah penghalang diterimanya doa.

🍃⑸ CARILAH RIZKI YANG HALAL DAN JAUHI HARTA YANG SYUBHAT (MERAGUKAN).
Karena Rasulullah shallahu alahi wa sallam bersabda:
"Wahai Ka'ab bin Ajrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari harta yang haram."
(HR Ahmad dishahihkan oleh Al Albani)

🍃⑹ TELADAN YANG BAIK ADALAH KEBUTUHAN POKOK DALAM PENDIDIKAN.
Bagaimana seorang anak akan mengamalkan yang diperintahkan apabila ia melihat orang tuanya menyepelekan amalan tersebut.
Atau bagaimana ia menjauhi suatu larangan sementara ia melihat orang tuanya gemar melakukan amalan tersebut.
Selain itu ingatlah bahwa ketika kita memberi teladan kita akan mendapat pahala selama anak kita mengamalkannya.

🍃⑺ SISIHKAN SEBAGIAN PERHATIAN KITA UNTUK MEMAHAMI URUSAN DUNIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN.
Seperti metode pendidikan berdasarkan tahapan perkembangan anak, sarana modern yang menunjang pendidikan, dan semisalnya.

🍃⑻ SABAR.
Kesabaran adalah faktor terpenting dalam kesuksesan pendidikan.
Bersabar dalam menghadapi sikap buruk anak, rasa bosan anak, bersabar ketika berletih-letih mengantar anak demi mendapatkan pendidikan terbaik, dan bergembiralah karena kita sedang berada di tengah jihad di jalan Allah.

Allah berfirman:
والذين جهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami."
(Al Ankabut: 69)

🍃⑼ SHALAT DAN SHALAT.
Shalat adalah kewajiban yang agung setelah syahadat. Berkomitmenlah dalam melaksanakannya dan tanamkan pada diri anak pentingnya dan kedudukan shalat dalam Islam, serta ajarkan mereka sholat sejak usia 7 tahun.

🍃⑽ MEMPERHATIKAN BAKAT KHUSUS DAN PERBEDAAN INDIVIDU MASING-MASING ANAK, SERTA BERSIKAP ADIL DALAM MEMPERLAKUKAN MEREKA.
Jangan menjadi orang tua yang mengabaikan bakat dan kemampuan anak ketika kecil, sehingga mereka tumbuh dalam kekosongan dan kesia-siaan.

🍃⑾ BERKOMITMEN UNTUK MENAHAN KEMARAHAN DAN LEDAKAN EMOSI.
Berlindunglah kepada Allāh ketika emosi mulai memuncak.
Islam telah mengatur hukuman bagi anak, seperti pukulan bagi anak tidak boleh lebih dari sepuluh kali, usia anak lebih dari 10 tahun, menggunakan tongkat yang kecil, dan menghindari memukul wajah dan aurat.
Akan lebih baik bila kita mampu mengganti pukulan dengan motivasi atau memboikot sementara kesenangan mereka.

🍃⑿ MASIH ADA WAKTU UNTUK MEMPERBAIKI KELALAIAN KITA DALAM MENDIDIK ANAK.
Mulai sekarang berikan porsi waktu dan perhatian yang lebih untuk mereka.
Mari kita teladani Rasulullah dalam berinteraksi dengan anak-anak, bagaimana Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam bersikap tawadhu', bercanda, tanpa melupakan pengajaran bagi anak-anak.

Dan semoga Allah mengaruniakan keturunan yang sholih kepada kita, menjadikan pandangan mata kita sejuk karena keshalihan mereka, dan mengumpulkan kita bersama mereka dalam syurgaNya.

📖 Disadur dari buku Kultum Setahun Bab Pendidikan Anak, Abdul Malik bin Muhammad Abdurrahman Al Qasim
✒ ️Ummu Sholih, di Jogjakarta

Bagaimana pola pendidikan anak yang baik

Ini tulisan yg aku tidak bosan membaca 😊🙏

Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama, sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi, dan disegani banyak orang.

Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah. 
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.

Mereka sanggup beli barang-barang mewah. 
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.

Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
 Tapi santai saja saat harus naik angkot ke mana-mana.

Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
 Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.

Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja. 
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.

Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
 Tapi juga tidak merendahkan orang yg lebih miskin darinya.

Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas, kapasitas 
dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.

Mereka punya...tapi tidak teriak ke mana-mana. 
Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.

Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan,
 apalagi sampai melupakan kesantunan, etika tata krama.

Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti: 
🔹Pamit saat pergi dari rumah, 
🔹Permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu), 
🔹Saat masuk atau pulang kerja memberi salam kepada rekan, terlebih pimpinan,
🔹Kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, 
🔹Berani minta maaf saat ada kesalahan, 
🔹Tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun.

Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.

Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama, kesederhanaan.......
 
   
 
 Sebelumnya Berikutnya

PETER PAN AND CINDERELLA SYNDROME

PETER PAN AND CINDERELLA SYNDROME

Assalamualaikum.w.w.

Teman-2 semua, ini ada bacaan yg bagus, baca jgn ter-buru-2, tp dimengerti.
Menghindari perceraian dini karena Peter Pan Syndrome, Cinderella Complex dan Adversity Quotient Ditentukan Lewat Pola Asuh di Rumah....
Apa itu Peter pan dan Cinderella syndrome? Semua berawal dari kasih sayang orang tua dan over proteksi yg tidak pada tempatnya sejak dini, sehingga membunuh kemandirian anak dan membuat rendahnya Adversity Quotient (kemampuan untuk survive dalam menghadapi masalah kehidupan). 

Yg pada gilirannya akan mencetak laki2 dengan Peter Pan syndrome, yaitu yg tidak pernah dewasa. Atau anak perempuan dengan cinderella complex yg mengharap ‘prince charming’ datang utk menyelamatkan-nya, karena tak mampu menghadapi kesulitan hidup akibat terlalu dilindungi.

-Pernahkah anda menyuapkan makanan pada anak anda yg sudah SD karena kuatir dia sakit jika tidak makan ? 

- Atau pernahkah anda melihat anak SD berjalan melenggang sementara Ibu/pengasuhnya membawakan tas mereka.

- Atau jika anda ditelepon anak anda dari sekolah karena buku PRnya ketinggalan, apakah anda akan ter-gopoh2 datang ke sekolah utk mengantarkan-nya, alih2 menyuruhnya pulang atau membiarkannya disetrap karena kelalaian. 

- Apakah anda membuka satu per satu buku anak untuk mencari PRnya, kemudian mengoreksi PR dengan tangan anda bahkan menolong membuatkan supaya nilainya bagus. 

Jika ketiga hal di atas terjadi pada anda, maka waspadalah anda sedang menjerumuskan karakter diri anak anda. Kasih sayang yg anda berikan akan merusak kemampuannya untuk survive di masa depan.

Ciri2 anak dengan Peter Pan Syndrome adalah mereka terbiasa hidup nyaman tanpa beban tanggung jawab, tidak suka bekerja keras, kegiatannya banyak main2, tidak pernah punya tanggung jawab, tidak bisa mandiri/dewasa, tidak berani mengambil keputusan dan menanggung resiko, kurang percaya diri, enggan hidup sendiri karena mengalami ketergantungan pada orang lain.

Pada anak-anak dengan pola asuh yg potensial menimbulkan Peter pan syndrome biasanya cenderung : Suka menentang, pemberontak, susah punya komitmen, pemarah (marah jika kemauannya tidak terpenuhi), tidak bisa menerima kritikan, mudah sakit hati, terlalu cinta pada diri sendiri, senang memanipulasi dan menolak hubungan dengan lawan jenis. Akibatnya mereka punya masalah tidak tahan terhadap invasi kekuasaan dari lingkungan, mereka tidak mampu berpikir tentang dirinya dan apalagi menangani problem yg menimpa. Karena sejak kecil semua masalahnya diatasi bunda, ayah atau pengasuhnya.

Cinderella komplex biasanya menimpa anak wanita yg selalu dilindungi atau yg hidupnya dalam keadaan tertekan. Ia mengharap ada figur yag dapat menyelamatkannya di setiap masalah yg dihadapi. Tanpa berusaha untuk berjuang dengan mengerahkan segenap kemampuan.

Dengan pola asuh salah orang tua potensial membentuk karakter laki2 dengan ciri Peter Pan akibat dimanja dan dibela setiap melakukan kesalahan, dilindungi dan dituruti keinginannya. Sementara anak perempuan dengan ciri Cinderella tidak dididik untuk menerima kenyataan hidup dan diberi banyak mimpi tentang kisah happy ending tanpa tahu bahwa happy ending adalah reward dari a long and winding journey of struggling in life.

Kedua karakter ini di masa depan akan mengkontribusi dunia dengan generasi yg memiliki AQ (Adversity Quotient) yg sangat rendah. Apabila keduanya bertemu dan menikah besar kemungkinan perceraianlah yg terjadi atau never have happy ending.

Karena mereka tidak memiliki cukup AQ untuk mengupayakan kehidupan yg lebih baik. AQ adalah kecerdasan untuk bertahan dan mengatasi setiap kesulitan hidup lewat perjuangan. Dengan AQ ditentukan kadar kemampuan orang mengatasi kemelut tanpa menjadi putus asa.

Akhir2 ini, setelah gencar ESQ ditingkatkan, sebagai cara melejitkan prestasi anak di masa depan lewat potensi spiritual.

 AQ muncul sebagai jawaban atas sedihnya hidup orang2 yg secara karier dan materi sukses, tapi tidak dapat meraih kebahagian akibat rendahnya AQ.

 Terutama dalam membina hubungan dalam rumah tangga.
AQ adalah indikator untuk melihat :
1. Kemampuan bertahan dalam setiap penderitaan dan tahu cara mengatasi situasi yg membuat penderitaan.
2. Keterampilan untuk menerima & menyelesaikan setiap tantangan.
3. Ilmu tentang ketabahan manusia (Human Resillience)

Perusahaan maju mulai melihat indikator di atas sebagai patokan dalam merekrut karyawan baru. Selain IQ, EQ dan ESQ.

Untuk memberikan gambaran AQ ini, Stoltz meminjam terminologi para pendaki gunung. Stoltz membagi para pendaki gunung menjadi tiga jenis :

1. Quitter (Mudah menyerah). Para quitter adalah para pekerja yg sekadar untuk bertahan hidup). Mereka ini gampang putus asa dan menyerah di tengah jalan saat menerima tantangan.

2. Camper (Berkemah di tengah perjalanan). Para camper lebih baik, karena biasanya mereka berani melakukan pekerjaan yg berisiko, tetapi tetap mengambil risiko yg terukur dan aman. “Ngapain capek-capek” atau “segini juga udah cukup” adalah moto para campers. Orang2 ini se-kurang2nya sudah merasakan tantangan, dan selangkah lebih maju dari para quitters. Sayangnya banyak potensi diri yg tidak teraktualisasikan, dan yg jelas pendakian itu sebenarnya belum selesai.

3. Climber (pendaki yg mencapai puncak). Para climber, yakni mereka, yg dengan segala keberaniannya menghadapi risiko, akan menuntaskan pekerjaannya. Mereka mampu menikmati proses menuju keberhasilan, walau mereka tahu bahwa akan banyak rintangan dan kesulitan yg menghadang. Namun, dibalik kesulitan itu ia akan mendapatkan banyak kemudahan. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
Dalam konteks ini, para climber dianggap memiliki AQ tinggi. Dengan kata lain, AQ membedakan antara para climber, camper, dan quitter. AQ ternyata bukan sekadar anugerah yg bersifat given. AQ ternyata bisa dipelajari. 

Dengan latihan2 tertentu, setiap orang bisa diberi pelatihan untuk meningkatkan level AQ-nya. Tetepi hasil terhebat akan diperoleh jika kita mampu menginstal AQ ini dalam diri putra-putri kita.

Untuk menghasilkan anak dengan ketangguhan seorang Climber yg memiliki AQ tinggi, kita harus memperhatikan 9 aspek perkembangan : Fisik dan kesehatan, daya tahan mental, kestabilan emosi, kemampuan sosial, keimanan dan ibadah kepada Tuhan, keterampilan dan seksualitas yg normal.

So, Smart Parents mau dibawa ke mana pola asuh yg anda terapkan di rumah sepenuhnya adalah hak anda. Tetapi untuk menjadikan anak yg tangguh perlu banyak belajar, usaha dan sabar. Sebelum bicara tentang AQ untuk anak kita, mari berkaca dan meyakini sudah sejauh mana kita sendiri mengembangkan AQ diri kita, dan berusaha meningkatkannya.
Semoga bermanfaat. 
Be Positive [disingkat oleh WhatsApp]