Tuesday 2 February 2016

HIDUP TIDAK AKAN TERTUKAR

Hidup Tidak Akan Tertukar
Ada sebuah keluarga PNS sederhana. Bapaknya kerja di pemda urusan perijinan, istrinya ibu rumah tangga biasa. Seumur2, 40 tahun bekerja sebagai PNS, tidak sekalipun minta uang, menyulitkan orang lain. Justeru sebaliknya bekerja tepat waktu, tidak korup waktu pekerjaan, selalu berusaha memenuhi janji, memudahkan orang lain, takut sekali telah mengambil hak orang lain.
Saat tua, masa-masa muda yg penuh kesempatan berlalu begitu saja, 40 tahun bekerja, apa yg dia dapat? Hasilnya amat bersahaja. Rumah sederhana, motor tua, tabungan tak ada, hanya uang pensiun secukupnya.
Tetapi hidup ini tidak pernah tertukar, Kawan. Satu mili pun tidak. Anak mereka, 6 orang, semua berhasil. Lulusan luar negeri, memiliki profesi baik, punya keluarga baik, cucu2 yg pintar, cantik, tampan, ilmu agama mumpuni, saleh, hidup berkecukupan, 6 orang anaknya sukses. Semua kejujuran, kemudahan dan pertolongan yg diberikan bapak PNS ini mantul, membal, kembali kepada anak2nya. Si sulung ingin daftar S1, banyak sekali yg bantu, anak nomor 2 ingin memulai bisnis, tidak terhitung kemudahan terbuka. Bahkan urusan sepele, saat anak2 mereka masih kecil, dan jatuh sakit, meski hidup sederhana, semua pintu pertolongan seperti terbuka begitu saja. Menakjubkan. Dan itu baru di dunia, kita tidak tahu, akan seberapa besar membal, mantul, kembalinya semua kebaikan bapak PNS ini kelak di akherat kepadanya.
Nah, begitu pula sebaliknya dgn semua keburukan. Juga akan memantul kembali ke kita, tidak di dunia, kelak diakherat akan serius sekali. Kita kira orang-orang korup, mencuri, aniaya, akan dibiarkan begitu saja? Hidup ini tidak pernah tertukar. Jadi mari direnungkan, dicamkan, diyakini.
*Tere Liye

No comments:

Post a Comment