Thursday 6 August 2015

kisah seorang ayah bersama anaknya

๐Ÿ’ Kisah seorang Ayah bersama Anaknya ๐Ÿ’
๐ŸŒพSeorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini, ia baru duduk di kelas 3 SD. untuk mengatur uang jajannya...
๐ŸŒพSang anak diberi uang Rp. 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah...
๐ŸŒพPada Ahad pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat., tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya...
๐ŸŒพDi tengah keasyikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yang telah tua renta sambil memelas...
Tak tega melihat sang kakek tua yang memelas itu, sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang Rp10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya...
๐ŸŒพKontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini...
๐ŸŒพSetelah si kakek tua berlalu, sang ayah bertanya:
“Sayang..., kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu...??? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam...???”
๐ŸŒพ“Ayaaah... kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit, maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar...!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum...
๐ŸŒพ“Tek..!!!” Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.
“Nah...! terus uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana...?” Tanya sang ayah mencoba mengujinya.
๐ŸŒพ“Kan aku masih punya ayah dan bunda..!!!
Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini...!” balas anaknya...
๐ŸŒพ“Kenapa kamu begitu yakin kalau ayah dan bunda akan mengganti uang jajanmu...? Ayah nggak janji loh...!?” Kembali sang ayah mengujinya...
“Kalau ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan bunda..., maka aku sangat yakin ayah dan bunda tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu...” jawab sang anak mantap...
๐ŸŒพSeakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata... Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD. Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada di hadapannya..!
MASYA ALLAH...
๐ŸŒพLalu... ia berjongkok dan memegang kedua pundak buah hatinya itu...
“Sayang… ayah dan bunda janji akan selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah Ta'ala tetapkan batas umur ini... Ayah sangat sayang padamu naaak...” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru...
๐ŸŒพSambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak pun membalas,
“Ayah tak perlu berkata seperti itu... Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan bunda sangat mencintai dan menyayangiku...!
Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan bunda...! Dan aku tidak akan membiarkan ayah dan bunda hidup di jalanan seperti kakek tua itu...!!!”
๐ŸŒพDan airmata sang ayah pun tak terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya itu... Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat...
Dan keduanya larut dalam haru dan kasih sayang...
Kapankah kurikulum kita bisa menghasilkan mental anak yang seperti ini???
Semoga kita terinspirasi dari cuplikan kisah ini, dan bermanfaat bagi kita sekalian... Amiin.
Untuk melipat gandakan hikmah dan manfaatnya, dipersilakan membagi dengan saudara dan teman lainnya.
๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ

No comments:

Post a Comment