Wednesday 12 August 2015

merindukan sholat tahajud

Merindukan Tahajud
Bismillaahirrahmaanirrahiim....

“Orang – orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka, dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, jauhkan siksa Jahannam dari kami, sesungguhnya siksa-Nya adalah kebinasaan yang kekal.” (Al Furqan 64-65).

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bila di siang hari disebut Tahajjud, atau qiyamul lail, kedua bola mata beliau  berkaca-kaca saking rindunya beliau dengan Tahajjud ,sambil mulutnya langsung menyebut “Tatajaa faa junuubuhum. . . “. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Hurairah Ra “Maukah engkau mendapatkan karunia Allah yang abadi baik hidup atau mati, di dalam kubur atau ketika dibangkitkan di hari kiamat kelak ?. Bangunlah di waktu malam dan lakukan shalat. Apakah engkau mengharapkan perkenan Tuhan, wahai Abu Hurairah ?. Bershalat malamlah dipojok rumahmu, niscaya rumahmu akan bersinar bagaikan cahaya dan bintang seperti yang dilihat oleh orang-orang dibumi.”

Umar bin Khattab RA memberi nasehat “Jadikanlah malammu rindu kepada Tuhan, sepi dari pandangan, ambillah kesempatan pada malam itu, jadikanlah ia jalan dan persiapan untuk hari qiyamah, yang padanya sulit sekali mencari jalan.”

Banyak hadis yang meriwayatkan dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan ahlul bayt mengenai keutamaan bangun pada malam hari. Shalat tahajjud menunjukkan kemuliaan seorang mukmin, dan menjadikan badan menjadi sehat dan dapat meruntuhkan / menggugurkan dosa-dosa yang dilakukan pada siang hari serta menghilangkan rasa takut di liang kubur, menjadikan wajah bercahaya, menjadikan bau mulut harum serta menarik rezeki, dan sesungguhnya harta dan anak-anak merupakan perhiasan dan tahajjud adalah perhiasan akhirat.

Abu Sulaiman berkata “ Ahli shalat malam (Al Mutahajjid) pada malam mereka lebih merasakan nikmat daripada tukang hura-hura dalam  pesta mereka. Kalau bukan karena waktu malam, aku tidak suka tinggal di dunia ini.”
         
Abu Al-Ahwash bertutur “Ulama zaman dahulu, banyak beramal, sedikit bicara. Banyak belajar. Mereka hidupkan malam-malamnya dan sedikit tidur.” Kemudian beliau melanjutkan“ Ketika berkeliling rumah atau melewati masjid pada malam hari, aku selalu mendengar suara gemuruh bagaikan suara lebah. Ternyata, itu adalah suara zikir para ulama dan salaf saleh. Mereka tidak pernah tidur malam, kecuali sangat sedikit. Berbeda dengan para ulama zaman sekarang yang selalu terlelap di atas kasurnya yang empuk “.
Abu  Dzar Al Ghfifari RA memberi nasehat “ Wahai manusia, aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian. Rajinlah mengerjakan shalat dikegelapan malam demi kesepian di alam kubur. Rajinlah berpuasa di dunia demi untuk menghadapi panasnya padang mahsyar. Rajinlah bersedekah demi untuk menghadapi kesulitan di hari kiamat. Wahai manusia aku menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian “ (HR.Ahmad – Az-Zuhd).

Muh. Bin Talhah bin Mushrif berkata “ Bapakku memerintahkan kepada isteri, pembantu dan anak-anaknya untuk mengerjakan shalat malam dan berkata’ Shalatlah walaupun hanya 2 rakaat di tengah malam. Sesungguhnya shalat ditengah malam menghapus dosa-dosa dan ia termasuk amal yang paling mulia dari para sholihin”

Wallahu’alam.

Redaktur : Ust. Uti Konsen.U.M.

No comments:

Post a Comment